Jumat, 01 Mei 2009

TENTANG KOTA BATAM


TENTANG KOTA BATAM
1. SEJARAH Sejarahwan Kepri, Aswandi Syahri mengungkapkan bahwa pemerintahan pertama orang pribumi di Batam sudah ada sejak 19 Desember 1829 Pemerintahan pertama ini ditandai dengan terbitnya surat dari residen Riouw di Tanjung Pinang, Cornellis PJ Elout atas nama Sultan Riau Lingga, dan Yang Dipertuan Muda (YDM) Riau Lingga, yang menunjuk Engku Raja Isa alias Nong Isa anak dari Raja Ali Marhum Pulau Bayan Yang Dipertuan Muda Riau V, untuk memerintah Batam, dan daerah taklukannya dengan tempat kedudukan di Nongsa. Surat bertuliskan huruf Arab Melayu itu ditandai juga dengan persetujuan Sultan Abdurrahman Muazzamsyah. Batam merupakan salah satu pulau yang berada diantara perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.Satu-satunya sumber yang dengan jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai sampai saat ini adalah Traktat London (1824).Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang-orang Melayu dikenaldengan sebutan orang selat atau orang laut. Penduduk ini paling tidak telah menempati wilayah ini sejak zaman kerajaan Tumasik (sekarang Singapura) di penghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14, bahkan dari catatan lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah dididiami oleh orang laut sejak tahun 231 M yang di zaman Singapura di sebut Pulau Ujung. Menurut sejarah, ketika Singapura dinamai Temasek yang dikelilingi oleh perairan, wilayah ini telah dijadikan sebagai pusat perdagangan yangdikuasai oleh Temanggung Tempatan (pemimpin wilayah). Akibat dari pesatnya perdagangan tersebut membuat kerajaan Melayu Johor, Penyengat serta Lingga/Daekmenjadi kuat dan mereka memperluas daerah kekuasaan Malaka. Setelah kerajaaan Melayu Riau yang berpusat di Lingga berpisah dari Johor, maka Yang Dipertuan Besar bergelar Sultan membagi wilayah administrasipemerintahan dalam Melayu Lingga-Riau menjadi tiga bagian. Yakni kekuasaan Sultan di Daik Lingga, Yang Dipertuan Muda di Penyengat dan Temenggung di Bulang.Ketiga wilayah ini menjadi satu kesatuan yang utuh dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun, secara umum yang menjadi titik sentral dalam menjalankanroda pemerintahan. Namun, secara umum yang menjadi titik sentral dalam menjalankan roda pemerintahan di kerajaan Melayu dipegang Yang Dipertuan Muda yang berkedudukan di Penyengat. Batam sendiri saat itu, merupakan wilayah kekuadaan Tumenggung, Tumenggung yang pertama di Bulang bergelar Tengku Besar. Sementara yang menjadi Tumenggung Abdul Jamal.Sebagai pusat kekuasaan dan yang menjalankan roda pemerintahan, pada tahun 1898, Yang Dipertuan Muda yang berpusat di Penyengat, mengeluarkan sepucuk surat yang ditujukan kepada raja Ali Kelana bersama seorang saudaranya untuk mengelola pulau batam. Untuk jangka panjang, belum ada pulau lain secara relatif bisa berkembang seperti Pulau batam yang terus mengalami pembangunanyang sangat pesat. Padahal secara turun temurun, Belakang Padang adalah kota besar dan Batam hanya suatu tempat yang hanya dijadikan sebagai destinasi kedua setelah Belakang Padang. Tahun 1957 Pulau buluh menjdi satu kesatuan dengan Pulau Batam, sementara pada tahun 1971, dengan Keputusan Presiden Nomor 74/1971, Pemerintah pusat mengumumkan secara resmi bahwa pulau Batam sebagai suatu zona industri. Pulau Batam yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak nilai tambah. Dengan modal jalur pelayaran internasional serta jarak dengan negara Singapura hanya 12,5 mil laut atau sekitar 20 Km, maka untuk memacu perkembangan di wilayah nusantara dari semua aspek Indonesia mengembangkan Pulau Batam menjadi Otorita Pengembangan Daerah Industrial Pulau Batam (OPDIPB) Pada tahun 1983, pulau Batam menjadi kota administratif Batam berdasarkan PP No.34 Tahun 1983 dengan tiga sub distrik (kecamatan) yakni Belakang Padang, Batam Barat dan Batam Timur. Kecamatan ini lebih lanjut dibagi lagi ke dalam satu administratif (kelurahan) dengan 11 desa, Tahun 1989, empat desa otonomi diatur kembali persiapannya untuk menjadi tujuh desamelalui Keputusan gubernur Riau Nomor 152/IV/1989, tanggal 11 April 1989. Sejalan dengan munculnya permintaan untuk perubahan globalisasi menuju Indonesia baru. Pulau Batam dan kabupaten yang baru terbentuk di bawahUndang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Pelawan, kabupaten RokanHulu, Kabupaten Rokan Hilir, kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam.


(GEDUNG PEMERINTAHAN - KANTOR WALIKOTA KOTA BATAM)

2. PEMERINTAHANA. STRUKTUR PEMERINTAHAN
A. Batam sebagai daerah otonom , sejak tahun 2001 Pemerintah Kota Batam dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota. Pada 21 Januari 2006 lalu, untuk pertama kalinya Batam mengadakan Pemilihan Umum Langsung untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Batam. Dalam Pemilihan Umum Langsung tersebut pasangan drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011. Dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan, Walikota batam dan Wakil Walikota Batam mempunyai Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan,6 Badan, 14 Dinas, 3 kantor, 8 Kecamatan, dan 51 kelurahan dan desa.

B. DPRD KOTA BATAM Saat komposisi keanggotaan DPRD Kota Batam mengacu pada hasil pemilu tahun 2004. Jumlah seluruh anggota sebanyak 45 orang dan seluruhnya berasaldari partai yang berlainan dengan masa bakti 2004-2009. Pada Periode ini. tidak ada pewakilan dari unsur TNI/Polri. Ketua DPRD Terpilih adalahDr. H.M Soerya Respationo,S.H,M.H

(BAPAK WAKIL WALIKOTA DAN BAPAK WALIKOTA BATAM)


C. WILAYAH

( PETA WILAYAH PEMERINTAHAN KOTA BATAM)

Luas wilayah daratan : 969,00 Km2 Luas wilayah lautan : 601,35 Km2
Wilayah Administrasi a. Kecamatan 12 b. Desa/Kelurahan 64
Batas Wilayah Utara : Selat Singapura Timur : kabupaten Binta Selatan : Kabupaten Lingga Barat : Kabupaten Karimun
Bandara : Hang Nadim


(LAMBANG DAERAH KOTA BATAM)

D. ARTI LAMBANG DAERAH Merah : Keberanian Kuning : Keagungan Hijau : Kesuburan Hitan : Keabadian Putih : Kesucian Biru : ketenangan dan keluasan

(SALAH SATU SUDUT KOTA BATAM - NAGOYA)

(SALAH SATU SUDUT KOTA BATAM - BATAM CENTRE)

(MESJID RAYA BATAM)

E. VISI MISI KOTA BATAM
Visi Kota Batam : Terwujudnya Batam menuju bandar dunia yang madani dan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional
Misi Kota Batam : Mengembangkan Kota Batam sebagai kota pusat kegiatan industri, perdagangan, pariwisata, kelautan, dan alih kalap yang mempunyai akses ke pasar global dalam suatu sistem tata ruang terpadu yang didukung oleh insfrastruktur, sistem transportasi, sistem teknologi informasi (IT),dan penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, hijau, dan nyaman.

3. VISI DAN MISI OTORITA BATAM
a. VISI : BARELANG (BATAM, REMPANG, GALANG) sebagai salah satu lokomotif pembangunan nasional, pusat pertumbuhan ekonomi regional yang memerikan manfaat kesejahteraan bagi wilayah.
b. MISI : Mewujudkan BARELANG sebagai daerah industri yang kompetitif di Asia Pasifik.dengan dukungan sektor perdagangan, Pariwisata, Alih Kapal (Transhipment), Perbankan dan Jasa Keuangan Internasional.
(GEDUNG OTORITA BATAM)


4. POTENSI DAERAH

(INDUSTRI SHIPYARD & RIG - OFFSHORE)

a. Perekonomuan b. Industri c. Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan d. Hutan e. Ekspor dan Impor f. Keuangan dan Perbankan g. Tenaga Kerja h. Pariwisata
Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja,wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort yang standar berkelas internasional serta aneka event yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam diharapkan menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun manca negara dalam berkunjung ke kota Batam.
Pariwisata Jembatan Barelang Jembatan barelang yang indah, kokoh dan megah dan udara yang dirasakan sangat segar dan nyaman untuk menghilangkan kepenatan dalam bekerja, Pandangan luas kedepan terlihat pulau-pulau kecil yang ada di sekitar jembatan.

(DI ATAS JEMBATAN BARELANG)

(JEMBATAN BARELANG)


(DITENGAH -TENGAH KEBUN BUAH NAGA)


(DITENGAH -TENGAH KEBUN BUAH NAGA)


Perkebunan Buah Naga yang terdapat di rempangBuah naga yang banyak dimininati khususnya oleh orang-orang Tionghoa. Buahnya yang merah dan menggiurkan serta rasanya yang lezar.Kalau Anda ingin melihat tanaman buah Naga jangan lupa datang ke Rempang yang letaknya di jembatan berikutnya.


(PANTAI - PANTAI DI PULAU BATAM)

Pantai Marina banyak juga dikunjungi warga Batam setiap minggunya, dan dari manca negara juga sudah banyak yang menikmati keindahannya
Kampung Vietnam di Galang.
5. SOSIAL KEMASYARAKATAN a. Suku Bangsa : Melayu, Bugis, Jawa, Sunda, ARab, Tionghua, Padang, Batak,Flores, Banjar b. Bahasa : Bahasa Resmi Indonesia dan Melayu c. Agama : Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu d. Permasalahan sosial
6. PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA A.PENDIDIKAN
Salah satu sekeloah menengah pertama di Kota Batam adalah SMP Negeri 3 Batam yang merupakan sekolah menengah pertama tertua di Batam. Batam banyak memiliki sekolah dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, SMA maupun sMK serta banyak sekolah-sekolah swasta lainnya mulai dari ibtidaiyah, madrasah tsanawiya, madrasyah aliyah, madrasyah diniyah awaliyah, pondok pesantren. Perguruaan tinggi pun sudah semakin banyak bermunculan di Kota Batam ini, seperti uiversitas Internasional Batam (UIB), Universitas Batam, STIE Ibnu Sina, STIE/STT Bentara Persada, Politeknik Batam, Universitas Abdul Yatama serta yang lainnya.
B. SENI DAN BUDAYA
1. KESENIAN RAKYAT a. Gurindam 12 b. Makyong c. Joget d. Zapin e. Gazal f. Kompang 2. PERMAINAN RAKYAT a. Jong b. Gasing c. Layang-layang.

(KOMPANG MELAYU)

(GURINDAM 12)



(BERMAIN GASING)